Header Ads

Pasien Covid-19 Stress dan Peluk Tetangganya Agar Tertular Juga


Kabar Update - Seorang pria positif Covid-19 berinisial AR (40) mengamuk dan memaksa memeluk warga sekitar rumahnya di Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga agar ikut tertular Covid-19. Tindakan itu dilakukan saat dirinya dijemput paksa ke rumah oleh petugas medis.

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mengatakan, tindakan AR memeluk orang sangat bahaya karena berisiko besar tertular Covid-19, terlebih kondisinya saat itu tidak mengenakan masker.

"Kalau orang yang dipeluk oleh orang yang positif Covid selama dia tidak menggunakan masker kemudian juga apalagi bersentuhan langsung ada potensi memegang mulut, hidung dan mengucek mata, itu resikonya sangat besar," kata Hermawan kepada Ovo99sports, Sabtu (16/5/2020).

Menurutnya aksi AR tidak manusiawi. "Keliatannya semacam tindakan vandalisme. Ada orang yang merasa positif, tapi dia mengorbankan orang lain, ini bukan contoh yang manusiawi, jadi semua ini etika yang tidak patut," ujarnya.

Baca Juga Info Terkini Ovo99sports

Hermawan mengatakan, jika seseorang terlanjur dipeluk oleh penderita Covid-19, hal pertama dilakukan adalah tetap tenang dan jangan menyentuh hidung, mulut atau mata dulu. Kemudian segera membersihkan diri.

"Buat yang dipeluk tetap waspada enggak usah panik, bajunya dicuci bersih kemudian mandi, tapi juga menjaga imunitas, makan cukup, istirahat teratur, dan tambah multivitamin. Itu lebih baik," kata dia.

Hermawan menilai, seseorang positif corona dan berupaya menularkan ke orang lain secara hukum bisa dituntut sesuai undang-undang maupun KUHP, karena masuk katagori tindakan meresahkan dan membahayakan.

"Itu juga harus dilakukan secara terukur, harus dilihat apakah sakit jiwa atau bagaimana pemuda tersebut. Tetapi kalau dengan sengaja itu mestinya bisa dituntut," tutupnya.

Baca Juga Prediksi Pertandingan Ovo99sports

Sebagaimana diketahui, AR mengamuk saat dijemput oleh petugas ke rumahnya, Jumat 15 Mei 2020 siang. Petugas menjemputnya karena dia tak mau isolasi diri secara mandiri.

Namun, saat dijemput, AR mengamuk tak mau ikut. Dia berupaya memeluk orang lain yang ada di dekatnya.

“Saya peluk semua, ODP kamu, ODP," kata AR sambil memeluk dan mengejar beberapa orang di dekat petugas medis yang mengenakan hazmat atau alat pelindung diri (APD).