Alat Pelindung Habis Tim Dokter di Garut Gunakan Jas Hujan
Kabar Update - Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona yang sempat masuk ruang isolasi RSUD dr Slamet Garut pada Minggu (8/3), telah dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Senin (9/3) dini hari. Tim pengantar pasien terpaksa menggunakan jas hujan dalam proses pengantaran karena stok APD (alat pelindung diri) di RSUD dr Slamet Garut habis.
Direktur RSUD dr Slamet Garut yang juga merupakan Penanggung jawab Tim Penanganan Inveksi Emerging Covid-19 Kabupaten Garut, dr Husodo Dewo Adi mengatakan, bahwa APD di tempatnya memang telah habis. Hal tersebut pun kemudian menjadi salah satu alasan pasien PDP corona dirujuk ke RSHS Bandung.
"Kita hanya memiliki stok 20 PDP, dan sekarang sudah sudah habis setelah menangani dua pasien yang pemantauan dan pengawasan corona. Memang stok dari suplyer APD ini kosong karena tingginya angka permintaan," ujarnya.
Karena habisnya APD, kata Husodo, saat PDP corona dirujuk ke RSHS Bandung pun tim pengantar terpaksa menggunakan jas hujan. Walau masih dikatakan aman, namun menurutnya penggunaan APD lebih aman dibandingkan menggunakan jas hujan.
Adapun kondisi terakhir PDP yang dirujuk ke RSHS Bandung, disebut Husodo, pasien masih dalam kondisi demam di atas 38 derajat celcius dan sesak napas.
"Karena kondisi sesaknya itu juga pasien harus dibantu bernapas menggunakan oksigen," katanya.
Sebelumnya, seorang warga Garut berjenis kelamin laki-laki yang berusia 42 tahun masuk ruang isolasi corona RSUD dr Slamet Garut, Minggu (8/3) malam. Statusnya saat ini sendiri adalah PDP (Pasien Dalam Pengawasan).
Wakil Ketua Tim Penanganan Inveksi Emerging Covid-19 Kabupaten Garut, dr Zaini Abdillah menyebut bahwa pasien tersebut merupakan rujukan dari salah satu klinik di Garut.
"Dari klinik ini aspek penilaian riwayat kontak, perjalanan, dan klinis masuk kategori PDP Corona," ujarnya di RSUD dr Slamet Garut, Senin (9/3) dini hari.
Post a Comment