Menteri BUMN Akui Indonesia Kekurangan Alat Pelindung Diri
Kabar Update - Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan hingga saat ini BUMN masih kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) untuk dokter dan tenaga medis yang menangani pasien corona, jika terus bertambah.
Erick menjelaskan sudah melakukan simulasi terhadap kemampuan rumah sakit BUMN jika wabah virus corona di Indonesia terus bertambah. Menurut Erick, rumah sakit milik BUMN dan jaringannya mampu menampung sekitar 10.000 pasien.
Untuk menangani sekitar 10.000 pasien, kata Erick, dibutuhkan sekitar 1,5 juta APD. "Sebagai catatan 10 ribu pasien kebutuhan APD 1,5 juta, jujur nggak ada," jelas Erick saat menjawab pertanyaan dari Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), di Jakarta, Jumat (3/4/2020).
Sementara itu, untuk ventilator dibutuhkan sebanyak 500 unit. Sementara BUMN hanya mampu menyediakan hanya setengahnya. Pabrik mobil di dalam negeri memang mengaku bersiap memproduksi alat yang membantu pernapasan pasien covid-19.
Demikian pula dengan swab test BUMN hanya punya 40.000 unit. Sementara untuk obat, BUMN punya stock 60.000, berupa chloroquine, zitromax dan obat-obat lainnya.
Selain membantu pasien corona, BUMN juga membantu memberikan keringanan suku bunga khususnya yang ikut Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) oleh BUMN.
Erick menyebutkan, alokasi untuk PKBL melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) tetap sama dan tidak dikurangi. Namun nilai alokasi CSR BUMN tadinya untuk bencana hanya 5%, akan ditingkatkan menjadi 30% pada tiga bulan pertama dan bisa naik menjadi 60% jika diperlukan.
Post a Comment